Indonesia
dikenal sebagai negara yang memiliki beragam suku dan budaya, salah satunya Pulau
Lombok dengan kekayaan suku, adat dan tradisinya. Setelah bercerita tentang 15 Objek Wisata dan 10 Wisata Kuliner Lombok, kali ini aku akan membahas 6 keunikan Suku dan Budaya yang ada di Lombok.
Sehari menjadi gadis desa Sade, hehe |
1. Bahasa Sasak, bahasa Pulau Lombok
Bahasa
Sasak dipakai oleh masyarakat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bahasa ini mempunyai gradasi sebagaimana bahasa Bali dan bahasa Jawa dan serumpun dengan bahasa Sumbawa. Siang itu pak Yani bertanya “Tumben ke Lombok
Mbak?” “haa? Tumben? Kok tumben sih pak?”. “Tumben itu artinya baru
pertama kali mbak” jawab pak Yani lagi. Oalah Tumben = pertama kali dalam
bahasa Sasak, “iya pak tumben, hehe” jawabku lagi.
Saya tumben ke Lombok *peace* |
2. Berugak,
ruang tamu diluar rumah
Berugaq merupakan suatu bangunan terbuka
mirip gazebo di area rumah yang digunakan untuk menerima tamu, tempat untuk berkumpul
dan berbincang santai setelah bekerja, atau pertemuan internal keluarga. Hampir
semua rumah debitur yang kami kunjungi memiliki Berugak ini dan biasanya kami
akan diberbincang di Berugak ini.
Unik juga kalo dibuat di rumah masa depanku nanti, hahaha. |
3. Rumah
Adat, Bale Tani dan Lumbung
Bale tani berfungsi sebagai tempat tinggal, sedangkan Lumbung berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan hasil pertanian. Sebagian besar warga Suku Sasak memang bermata pencaharian sebagai
petani. Oleh karena itu mereka membutuhkan ruangan untuk menyimpan hasil panen
pertanian mereka. Bale tani terbuat
dari kayu dengan dinding-dinding terbuat dari anyaman bambu. Atapnya berasal
dari alang-alang kering. Bagian yang unik dari rumah ini adalah lantai. Lantai berasal dari campuran tanah,
getah pohon, abu jerami, serta dilapisi dengan kotoran kerbau.
Salah satu rumah debitur yang atapnya menggunakan rumah alang-alang kring |
Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani |
Miniatur Bale Tani |
4. Para wanita masyarakat Suku Sasak juga memiliki
pekerjaan sampingan sebagai penenun.
Mereka menenun dengan alat tradisional. Berbagai hasil tenunan mereka
jadikan taplak meja, kain sarung, kain songket, selendang, dan lain-lain. Dari Suku Sasak kita
belajar arti penting kesederhanaan dan kekeluargaan dalam hidup yang perlu di
pegang teguh di tengah gempuran arus materialistik. Pada
kenyataannya masyarakat Suku Sasak bahagia dengan kesederhanaan tanpa perlu
memikirkan permasalahan hidup yang rumit seperti saat ini. hmm..
Lagi belajar nenun mada depan, ehh kain. wkwk |
Wanita-wanita disini sangat pekerja keras #evipunterinspirasi |
5. Bemo dan Cimodo, alat transportasi umum
di Lombok
Bemo di Lombok bukanlah kendaraan
beroda 3 seperti yang terdapat di daerah lain. Bemo di sini sebutan untuk
angkot. Bemo beroperasi melayani penumpang antar kota seperti Mataram, Ampenan,
Cakranegara dan Senggigi dengan bayaran yang relatif murah. Sedangkan Cidomo angkutan yang menjadi ciri khas
Lombok. Sebuah kereta yang ditarik dengan seekor kuda.
nah, ini dia Bemo Lombok transportasi umumnya Lombok |
Dan ini yang namanya Cimodo (taken in Gili Terawangan) |
6. Budaya Pernikahan dengan adat nyongkolang
Perkawinan yang dilakukan
oleh masyarakat disana ada yang menggunakan
Memaling (kawin lari) dan ada yang menggunakan Melakok (meminta). Setelah selesainya acara resepsi penganten pria dan wanita melakukan suatu adat
yaitu adat nyongkolang, dimana nyongkolang adalah suatu adat yang dilakukan
masyarakat untuk mengiring penganten dari rumah laki-laki ke rumah perempuan. Nah waktu itu sepulang dari Kuta kami menyaksikan acara adat ini.
Acara diiringi oleh orang-orang yang menggunakan baju adat dengan menggunakan gendang belek atau kecimol sebagai tanda resminya menjadi pasangan suami istri dan di saksikan oleh banyak orang |
Inilah cara atau adat yang sering digunakan masyarakat suku sasak dalam melaksanakan perkawinan |
Nah itu
dia sedikit budaya lombok yang aku ketahui selama di Lombok. Seperti sebelum-sebelumnya, masih banyak budaya Lombok yang unik lainnya yang belum aku ketahui. Semoga bisa kembali lagi kesini suatu saat nanti. hehe
"Terimakasih sudah membaca' Lombok Cat Writen by: Evisembiring All photo taken by : Evisembiring |
0 komentar:
Post a Comment