Wednesday, August 8, 2018

Rekomendasi 16 Objek Wisata Bali yang Wajib Dikunjungi Bersama Orangtua #4DaysInBali

"The hardest part of growing up is realizing your parents are growing old"
Terkadang kita terlalu sibuk bekerja, mengejar karir, mengumpulkan pundi-pundi kehidupan ini dan bersenang senang untuk diri kita sendiri, sampai akhirnya kita lupa dari hari ke hari orangtua kita semakin bertambah usia. Apakah kita sudah membahagiakan mereka? Setidaknya sekali saja membuat mereka benar-benar bahagia? atau justru kita hanya mengejar kebahagiaan kita sendiri?

 

Tahun 2016 adalah tahun pertama aku bekerja, saat itu aku punya satu resolusi yaitu membawa orangtua jalan-jalan ke Bali. Namun tahun pertama bekerja bukanlah tahun yang mudah, sempat pindah kantor sampai 3 kali karna satu dan lainnya. Akhirnya realisasi itu baru terealisasi di tahun 2018. 

Bali merupakan wisata yang tepat karena orangtuaku tinggal di daerah pegunungan. Membawa mereka ke Bali yang memiliki banyak pantai yang indah pasti akan membuat mereka senang. Perjalanan ini sudah aku siapkan dari awal tahun 2018. Hampir setiap hari cek harga tiket supaya dapat harga yang paling murah. Ketika ada yang cocok langsung booking dan bayar pake credit card (cc), lalu cc nya dibayar ketika sudah gajian, hahaha. Tanpa  terasa satu persatu sudah di-booking seperti hotel, tiket dan transportasi. 

Rencana awal ke Bali sebenarnya bulan Juni saat lebaran, namun Bapak begitu semangat dan minta dipercepat. Akhirnya perjalanan ke Bali menjadi bulan 26-30 April 2018 atau selama 3 malam 4 hari. Aku pribadi belum pernah ke Bali. Awalnya berniat pakai jasa travel, tapi dibandingkan dengan jalan sendiri tanpa travel ternyata perbedaannya cukup jauh,  yaitu sekitar 2 jutaan.
Akhirnya aku beranikan untuk mempersiapkan semuanya sendiri termasuk itinerary selama di Bali.
Hotel dan mobil aku booking di hematkebali.com dengan biaya 3.8 juta untuk 6 orang selama 3 malam 4 hari, sudah driver, bensin dan hotel, belum termasuk makan siang dan malam. Hotel yang kami pilih adalah Hotel Duo Legian, hotel murah tapi reccomended banget! Lokasi strategis, sarapan enak, fasilitas lengkap, ada heater, AC dan kolam renang.

Dalam mempersiapkan perjalanan ke Bali ini, aku belajar bahwa yang utama adalah niat kita untuk membahagiakan orangtua. Total biaya yang dibutuhkan seluruhnya tidaklah sedikit. Tanpa aku duga bulan Maret 2018 adalah pembagian bonus di kantor dan jumlah yang aku terima sesuai dengan kekurangan biaya yang aku butuhkan untuk ke Bali, Puji Tuhan semua dana akhirnya tercukupi. 

Dan.. disinilah perjalanan kami dimulai..

Day I : Kamis 26 April 2018

Kami berangkat menggunakan pesawat Citilink pada pukul 5 pagi dan sampai di Bali pada pukul 8 WITA (perbedaan waktu 1 jam dengan Jakarta). Kami dijemput oleh  Bli Agus dari @hematkebali.com, lalu diantar ke Hotel Duo Legian untuk drop barang. Setelah itu, pukul 9 WITA kami mulai perjalanan untuk hari pertama. 

Foto jam 4.30 pagi di Bandara Soeta sebelum berangkat ke Bali.

1. Makan Siang di Waroeng Kampung Pedas Perean
Selesai drop barang di hotel kami langsung menuju tempat wisata, tapi sebelumnya makan siang dulu di Waroeng Kampung Pedas Parean. Kata Bli Agus, tempat ini menyediakan makanan khas Bali yang super enak. Waktu itu kami pesan ayam betutu, ayamnya enak dan empuk. Meskipun harganya lumayan mahal tapi wajib dicoba saat ke Bali.
Ayam Betutu Khas Bali, wajib dicoba!
"Entabeh" kata Bapak. Artinya enak, lihat saja ekspresinya yang begitu lahap, hehe

2. Danau Beratan, Bedugul
Tempat ini merupakan salah satu icon Bali yang ada di gambar uang Rp 50.000, namanya Danau Beratan, Bedugul. Cuaca saat itu sedikit gelap dan mendung namun tetap ramai oleh pengunjung. Kami menghabiskan waktu cukup lama di tempat ini karena tempatnya adem dan tenang serta banyak spot buat foto-foto, hehe.


Danau Bedugul masuk dalam kategori tempat wisata terkenal di pulau Bali.


Didalam areal kawasan danau Bratan terdapat pemandangan warna-warni bunga, pepohonan cemara yang rindang dan hijaunya rerumputan.

Pemandangan Pura yang berada di tengah danau. Nama pura yang berada di tengah danau adalah Pura Ulun Danu Bratan.

Saking terkenalnya danau Beratan Bedugul untuk tempat liburan di Bali, hampir setiap hari selalu ramai dengan kunjungan wisatawan. Walaupun saat musim sepi di pulau Bali, kunjungan wisatawan tetap ramai untuk liburan ke danau Beratan di Bedugul.

3. Alas kedaton
Ingin melihat kera di dalam hutan dengan banyak pepohonan dan masih asri? Alas Kedaton tempatnya. Sebetulnya tempat ini tidak masuk dalam list itinerary, kami ketempat ini atas rekomendasinya Bli Agus. Saat sampai di tempat ini kami dipandu oleh seorang tour guide yang juga pemilik toko oleh-oleh, katanya monyet disini agak nakal jadi harus berhati-hati. Jujur, tempat ini sebenarnya kurang menarik bagu kami, karena di desa asalku juga banyak monyet, bedanya tidak dilindungi saja, hehe.
Kami tidak lama di Alas Kedaton, hanya sekitar setengah jam. Sisanya kami habiskan di toko ibu tour guide karena "dipaksa" belanja.
4. Tanah Lot
Tanah Lot adalah tempat terakhir yang kami kunjungi di hari pertama. Ke Bali tentunya belum sah jika belum mengunjungi tempat ini. Pura tanah lot adalah salah satu ikon pariwisata utama di pulau Bali. Tiket masuk ke tempat ini sebesar 20.000/orang. Sebelum sampai ke pura kita akan melewati banyak sekali toko-toko, sampai akhirnya bertemu Pura. Waktu itu kami menikmati sunset di Tanah Lot, sayangnya baterai HP dan kamera semuanya sudah habis jadi tidak sempat mendokumentasikan sunset di Tanah Lot. hehe
Bapak Mamak love this place
Foto keluarga di Tanah Lot
Kami juga menemukan rujak Bali di Tanah Lot. Komposisinya didominasi dengan jeruk Bali.

Day II: Jumat, 27 April 2018

Pagi itu kami mulai perjalanan pukul 9 pagi, dijemput oleh Bli Agus di Hotel. Di hari kedua ini kami akan menuju ke Bali Selatan menggunjungi beberapa pantai dan Garuda Wisnu Kencana. Oiya, kata Bli Agus, jika ingin ke pantai sebaiknya di Kamis/Jumat karena hari Sabtu/Minggu biasanya dipenuhi penduduk lokal.
 -
5. Garuda Wisnu Kencana
Objek wisata Garuda Wisnu Kencana atau terkenal dengan nama GWK Bali, merupakan salah satu tempat wisata terkenal di Bali. Di tempat ini terdapat beberapa patung raksasa, patung raksasa Garuda Wisnu Kencana di kawasan Cultural Park GWK, membutuhkan waktu penyelesaian hingga  28 tahun. Tiket masuk sebesar 80.000/orang. Luas GWK adalah  250 hektare, karna itu kami menghabisnya waktu cukup lama di tempat ini. Orangtuaku juga sangat senang ke tempat ini, liat saja foto-foto berikut ini:
Family Porait in GWK

I love my family
Satu lagi yang buat GWK begitu keren karena ada banyak tebing-tebing yang menjulang tinggi dengan sangat teratur.
This place, we love that much <3




wkwkwk
 
6. Makan Sate Babi
Setelah lelah mengelilingi GWK, kami akhirnya makan siang. Waktu itu sudah pukul 1 siang dan perut rasanya sudah sangat lapar. Bli Agus merekomendasikan Sate Bali Babi untuk kami cicipi. Tempatnya dekat dengan pantai Dreamland, jadi selesai makan bisa langsung ke pantai. Soal rasa jangan ditanya, super enak dan nikmat! Babi diapain aja juga enak sih memang :D 


Sate Babi + Lontong khas Bali
Welsi yang sedang menikmati sate Babi


7. Pantai Dreamland Bali
Pantai Dreamland adalah sebuah pantai yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi, dan dikelilingi batu karang yang lumayan besar di sekitar pantai. Untuk menuju pantai ini kami menggunakan  shuttle bus yang mengantar kita ke pantai dreamland pecatu, sementara Bli Agus menunggu di tempat dekat kami makan sate Babi. Pantai ini berpasir putih dan sangat bersih. Ombaknya yang tinggi dan besar banyak diminati oleh para penggemar surfing.



Tebing yang menjulang tinggi di Pantai Dreamland
Pasir Putih dan Laut Biru yang indah
 

 




8. Pantai Pandawa
Pantai Pandawa merupakan salah satu pantai berpasir putih yang cukup populer. Hamparan garis pantai yang landai, bibir pantai yang luas, serta kebersihan pantai yang terjaga menjadi daya tarik utama pantai ini. Kelebihan lain yang bisa dijumpai di sini adalah ombak yang tenang, sehingga cocok untuk dijadikan destinasi wisata keluarga.





Menikmati kelapa dan jagung bakar di Pantai Pandawa
 9. Pantai Melasti
Pantai ini tergolong baru di Bali, bahkan belum ada biaya kontribusi untuk masuk. Fasilitasnya juga belum banyak namun akses menuju ke pantai ini sudah ditata dengan baik dan pantainya juga terawat. Disebut Pantai Melasti karena pantai ini kerap dipakai untuk upacara Melasti oleh warga sekitarnya pada hari tertentu misalnya sebelum hari raya Nyepi. Pantai Melasti adalah pantai terakhir yang kami kunjungi di hari kedua. Tidak tahan dengan lautnya yang biru, Welsi dan Andi pun langsung nyebur ke pantai, hahaha.

Main air di Pantai Melasti

Mamak dan Bapak yang sedang menikmati sunset bersua
that smile :)

Lempar Batu

Sunset di Pantai Melasti

Day III: Sabtu, 28 April 2018
Sama seperti hari kedua, di hari ketiga ini kami dijemput oleh Bli Agus di Hotel. Karena perjalanan yang cukup jauh kami dijemput pada pukul 8 WITA. Perjalanan hari ketiga rencananya kami ingin mengunjungi Tirta Empul - Kintamani - Ubud. Tapi, karena bapak masih ingin mengunjungi pantai akhirnya ada beberapa tempat yang sudah direncanakan sebelumnya tidak kami kunjungi dan berputar arah ke pantai. Apa saja yang kami kunjungi di hari ketiga? ini dia


10. Pura Pura Tirta Empul
Membutuhkan waktu selama 2 jam untuk sampai ke tempat ini dari Legian, Bali. Tempat ini merupakan Pura yang sangat terkenal di Bali yang memiliki mata air suci yang dipercaya dapat bermanfaat untuk beberapa hal . Berada pada ketinggian 700 mdpl menjadikan kompleks mata air suci ini memiliki hawa sejuk dan menenteramkan. Di tempat ini kamu bisa berkontemplasi sekaligus membasuh diri. Oiya ada beberapa peraturan sebelum masuk ke Pura ini, yaitu harus berpaikaian sopan, memakai sarung dan bagi wanita yang sedang mentruasi dilarang untuk masuk

Rimbunnya pepohonan disertai hawa sejuk khas dataran tinggi mengiringi sepanjang perjalanan menuju Pura Tirta Empul di tengah Pulau Bali
Gemericik air yang mengalir dari bongkahan batu berbentuk cangkang keong dan memenuhi kolam petirtaan menjadi daya tarik utama dari Pura Tirta Empul
Sisi religius pulau Dewata sangat terasa di tempat ini

Disini juga terdapat kolam ikan yang sangat terawat

Di Pura ini ada semacam cafe untuk beristirahat sebentar, lokasinya persis di sebelah kolam ikan

Saat keluar dari Pura Tirta Empul kita akan melewati toko-toko yang menjual sovernir Bali
11. Lunch Buffet at Kintamani
Selesai dari Pura Tirta Empul kami melanjutkan perjalanan ke Kintanami untuk mencari tempat makan siang. Di kintanami banyak terdapat restoran yang menawarkan Lunch Buffet atau all you can eat. Kebetulan aku lupa nama restoran kami saat ini, harga makan per orangnya sebesar Rp 80.000 sudah bebas makan sepuasnya tanpa batas waktu.

Sambil menikmati makan siang kita bisa melihat pemandangan yang indah yaitu gunung dan danau secara bersamaan + udara yang seger dari Kintamani.
Bapak dan Mamak
Makan siang di Kintamani
Perut kenyang hari senang :D
Lunch buffet at Kintamani

12. Pantai Sanur
Saat di Kintamani Bapak tiba-tiba bilang "Bapak masih mau kepantai lagi". Akhirnya rencana ke Ubud balal dan kami minta Bli Agus untuk mengantar kami ke pantai terdekat dari Kintamani yaitu Pantai Sanur. Sayangnya kita tidak bisa melihat sunset dari Pantai Sanur. Akhirnya tidak berlama-lama disini kami melanjutkan perjalanan ke Pantai di daerah Legian. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian. 
Pantai Sanur
Istirahat Sejenak


Menikmati Indomie Kuah di Pantai Sanur, hehe


13. Pantai Double Six
Setelah menghabiskan waktu sekitar 1 jam di Pantai Sanur kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Double Six untuk menikmati Sunset. Perjalanan menuju pantai ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Bapak sangat suka melihat sunset dari tempat ini. Kami habiskan waktu kurang lebih selama 2 jam untuk menikmati sunset dipantai ini.

Pantai Double Six bisa menjadi salah satu destinasi tepat bagi yang ingin menikmati pemandangan matahari terbenam.

Kita juga bisa memilih spot terbaik untuk menikmati sunset di salah satu kafe yang ada sebelum suasana bertambah ramai



14. Makan Malam di Cafe sebelah Hotel
Setelah seharian menelurusi pantai di Bali, kami langsung kembali ke Hotel. Jarak antara Pantai Double Six dengan hotel kami hanya sekitar 15 menit. Setelah mandi dan bersih-bersih kami makan malam di salah satu cafe di dekat Hotel Duo Legian. Aku sengaja menulis tentang cafe ini karena cafe ini cukup murah namun menawarkan makanan yang super enak. Jika punya kesempatan kembali ke Bali, aku pasti akan kembali ke Cafe ini. Sayangnya aku lupa nama cafe ini, yang pasti lokasinya sangat dengat dengan Hotel Duo Legian.
 


 
Day IV: Minggu, 30 April 2018
Hari ini adalah hari terakhir kami di Bali, pesawat akan berangkat ke Jakarta pada pukul 1 siang. Pagi itu kami bangun jam 5 pagi lalu mengadakan ibadah singkat. Setelah itu kami mengunjungi Pantai Legian.

15. Pantai Legian
Selesai ibadah pagi, kami mengunjungi pantai Legian dengan berjalan kaki. Jaraknya hanya 15 menit dari Hotel Duo Legian. Sambil berjalan kaki kami menikmati jalanan di Kuta Bali. Memang dari pantai ini kita tidak bisa menikmati sunrise tapi cukup bagus karena agak sepi juga dari pengunjung. Pantai ini akan menjadi penutup kunjungan kami di Bali.

Pantai Legian cocok buat yang tidak terlalu menyukai keramaian dan ingin bersantai di pantai

Pantai Legian juga memiliki pasir putih, sama seperti pantai Kuta Bali dan relatif lebih sepi dibandikan dengan pantai Kuta Bali. Tapi sayangnya banyak sampah dimana-mana :(

Add caption setelah dari Pantai, kami kembali ke Hotel untuk mandi, sarapan dan bersiap untuk check out Hotel. 
16.  Monumen Ground Zero Bali
Sebelum ke Bandara kami menyempatkan waktu untuk melihat Monumen Ground Zero Bali. Monumen ini dibangun untuk mengenang tragedi Bom Bali oleh pemerintah daerah Bali yang di beri nama Monumen Panca Benua. Dikalangan wisatawan, monumen peringatan tragedi bom Bali 1, lebih terkenal dengan nama Monumen Ground Zero Bali. Setiap tahun pada tanggal 12 Oktober, banyak orang yang datang dari berbagai negara, berkumpul di tempat tugu peringatan bom Bali, untuk mengenang tragedi bom Bali.


Setelah mengunjungi Monumen Bom Bali, kami langsung menuju Bandara untuk kembali ke Jakarta. 
Itulah cerita perjalanan kami selama di Bali. Aku bersyukur semuanya bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala. Ditambah melihat wajah kedua orangtua yang bahagia rasanya semua pengorbanan ke Bali ini terbayarkan. Perjalanan ini menjadi perjalanan yang paling menyenangkan karena bersama keluarga. 


Terimakasih Bali untuk budaya dan alammu, semoga kita bisa bertemu kembali.