Dan.. disinilah perjalanan kami dimulai..
Day I : Kamis 26 April 2018
Kami
berangkat menggunakan pesawat Citilink pada pukul 5 pagi dan sampai di Bali
pada pukul 8 WITA (perbedaan waktu 1 jam dengan Jakarta). Kami dijemput oleh Bli Agus dari @hematkebali.com, lalu diantar ke Hotel Duo
Legian untuk drop barang. Setelah itu, pukul 9 WITA kami mulai perjalanan untuk
hari pertama.
|
Foto jam 4.30 pagi di Bandara Soeta sebelum berangkat ke Bali. |
1. Makan
Siang di Waroeng Kampung Pedas Perean
Selesai drop barang di hotel kami langsung menuju tempat wisata, tapi sebelumnya makan siang dulu di Waroeng Kampung Pedas Parean. Kata Bli Agus, tempat ini
menyediakan makanan khas Bali yang super enak. Waktu itu kami pesan ayam betutu, ayamnya enak dan empuk. Meskipun harganya lumayan mahal tapi wajib dicoba saat ke Bali.
|
Ayam Betutu Khas Bali, wajib dicoba! |
|
"Entabeh" kata Bapak. Artinya enak, lihat saja ekspresinya yang begitu lahap, hehe |
2. Danau Beratan, Bedugul
Tempat ini
merupakan salah satu icon Bali yang ada di gambar uang Rp
50.000, namanya Danau Beratan, Bedugul. Cuaca saat itu sedikit gelap dan
mendung namun tetap ramai oleh pengunjung. Kami menghabiskan waktu cukup lama
di tempat ini karena tempatnya adem dan tenang serta banyak spot buat foto-foto, hehe.
|
Danau Bedugul masuk dalam kategori tempat wisata terkenal di pulau Bali. |
|
Didalam areal kawasan danau Bratan terdapat pemandangan warna-warni
bunga, pepohonan cemara yang rindang dan hijaunya rerumputan. |
|
Pemandangan Pura yang berada di tengah danau. Nama pura yang berada di tengah danau adalah Pura Ulun Danu Bratan. |
|
Saking terkenalnya danau Beratan Bedugul untuk tempat liburan di Bali,
hampir setiap hari selalu ramai dengan kunjungan wisatawan. Walaupun
saat musim sepi di pulau Bali, kunjungan wisatawan tetap ramai untuk
liburan ke danau Beratan di Bedugul. |
3. Alas
kedaton
Ingin
melihat kera di dalam hutan dengan banyak pepohonan dan masih asri? Alas
Kedaton tempatnya. Sebetulnya tempat ini tidak masuk dalam list itinerary, kami
ketempat ini atas rekomendasinya Bli Agus. Saat sampai di tempat ini kami
dipandu oleh seorang tour guide yang juga pemilik toko oleh-oleh, katanya monyet disini
agak nakal jadi harus berhati-hati. Jujur,
tempat ini sebenarnya kurang menarik bagu kami, karena di desa asalku
juga banyak monyet, bedanya tidak dilindungi saja, hehe.
|
Kami tidak lama di Alas Kedaton, hanya sekitar setengah jam. Sisanya kami habiskan di toko ibu tour guide karena "dipaksa" belanja. |
4. Tanah Lot
Tanah Lot adalah tempat terakhir yang kami kunjungi di hari pertama. Ke
Bali tentunya belum sah jika belum mengunjungi tempat ini. Pura tanah lot
adalah salah satu ikon pariwisata utama di pulau Bali. Tiket masuk ke tempat
ini sebesar 20.000/orang. Sebelum sampai ke pura kita akan melewati banyak
sekali toko-toko, sampai akhirnya bertemu Pura. Waktu itu kami menikmati sunset di Tanah Lot, sayangnya baterai HP dan kamera semuanya sudah habis jadi tidak sempat mendokumentasikan sunset di Tanah Lot. hehe
|
Bapak Mamak love this place |
|
Foto keluarga di Tanah Lot |
|
Kami juga menemukan rujak Bali di Tanah Lot. Komposisinya didominasi dengan jeruk Bali. |
Day II: Jumat, 27 April 2018
Pagi itu kami mulai perjalanan pukul 9 pagi, dijemput oleh Bli Agus di Hotel. Di hari kedua ini kami akan menuju ke Bali Selatan menggunjungi beberapa pantai dan Garuda Wisnu Kencana. Oiya, kata Bli Agus, jika ingin ke pantai sebaiknya di Kamis/Jumat karena hari Sabtu/Minggu biasanya dipenuhi penduduk lokal.
-
5. Garuda Wisnu Kencana
Objek wisata Garuda Wisnu Kencana atau terkenal dengan nama GWK Bali,
merupakan salah satu tempat wisata terkenal di Bali. Di tempat ini terdapat beberapa patung raksasa, patung raksasa Garuda Wisnu Kencana di kawasan Cultural Park
GWK, membutuhkan waktu penyelesaian hingga 28 tahun. Tiket masuk sebesar 80.000/orang. Luas GWK adalah 250 hektare, karna itu kami menghabisnya waktu cukup lama di tempat ini. Orangtuaku juga sangat senang ke tempat ini, liat saja foto-foto berikut ini:
|
Family Porait in GWK |
|
I love my family |
|
Satu lagi yang buat GWK begitu keren karena ada banyak tebing-tebing yang menjulang tinggi dengan sangat teratur. |
|
This place, we love that much <3 |
|
wkwkwk |
6. Makan Sate Babi
Setelah lelah mengelilingi GWK, kami akhirnya makan siang. Waktu itu sudah pukul 1 siang dan perut rasanya sudah sangat lapar. Bli Agus merekomendasikan Sate Bali Babi untuk kami cicipi. Tempatnya dekat dengan pantai Dreamland, jadi selesai makan bisa langsung ke pantai. Soal rasa jangan ditanya, super enak dan nikmat! Babi diapain aja juga enak sih memang :D
|
Sate Babi + Lontong khas Bali |
|
Welsi yang sedang menikmati sate Babi |
7. Pantai Dreamland Bali
Pantai Dreamland adalah sebuah pantai yang dikelilingi oleh
tebing-tebing yang menjulang tinggi, dan dikelilingi batu karang yang
lumayan besar di sekitar pantai. Untuk menuju pantai ini kami menggunakan
shuttle bus yang mengantar kita ke pantai dreamland pecatu, sementara Bli Agus menunggu di tempat dekat kami makan sate Babi. Pantai ini berpasir putih dan sangat bersih. Ombaknya yang tinggi dan besar banyak diminati oleh para penggemar
surfing.
|
Tebing yang menjulang tinggi di Pantai Dreamland |
|
Pasir Putih dan Laut Biru yang indah |
|
8. Pantai Pandawa
Pantai Pandawa merupakan salah satu
pantai berpasir putih yang cukup populer. Hamparan garis pantai yang
landai, bibir pantai yang luas, serta kebersihan pantai yang terjaga
menjadi daya tarik utama pantai ini. Kelebihan lain yang bisa dijumpai di sini adalah ombak yang tenang, sehingga cocok untuk dijadikan
destinasi wisata keluarga.
|
Menikmati kelapa dan jagung bakar di Pantai Pandawa |
9. Pantai Melasti
Pantai ini tergolong baru di Bali, bahkan belum ada biaya kontribusi untuk masuk. Fasilitasnya juga belum banyak namun akses menuju ke pantai ini sudah ditata dengan baik dan pantainya juga terawat. Disebut Pantai Melasti karena pantai ini kerap dipakai untuk upacara Melasti
oleh warga sekitarnya pada hari tertentu misalnya sebelum hari raya
Nyepi. Pantai Melasti adalah pantai terakhir yang kami kunjungi di hari kedua. Tidak tahan dengan lautnya yang biru, Welsi dan Andi pun langsung nyebur ke pantai, hahaha.
|
Main air di Pantai Melasti |
|
Mamak dan Bapak yang sedang menikmati sunset bersua |
|
that smile :) |
|
Lempar Batu |
|
Sunset di Pantai Melasti |
Day III: Sabtu, 28 April 2018
Sama seperti hari kedua, di hari ketiga ini kami dijemput oleh Bli Agus di Hotel. Karena perjalanan yang cukup jauh kami dijemput pada pukul 8 WITA. Perjalanan hari ketiga rencananya kami ingin mengunjungi Tirta Empul - Kintamani - Ubud. Tapi, karena bapak masih ingin mengunjungi pantai akhirnya ada beberapa tempat yang sudah direncanakan sebelumnya tidak kami kunjungi dan berputar arah ke pantai. Apa saja yang kami kunjungi di hari ketiga? ini dia
10. Pura Pura Tirta Empul
|
Disini juga terdapat kolam ikan yang sangat terawat |
|
Di Pura ini ada semacam cafe untuk beristirahat sebentar, lokasinya persis di sebelah kolam ikan |
|
Saat keluar dari Pura Tirta Empul kita akan melewati toko-toko yang menjual sovernir Bali |
11. Lunch Buffet at Kintamani
Selesai dari Pura Tirta Empul kami melanjutkan perjalanan ke Kintanami untuk mencari tempat makan siang. Di kintanami banyak terdapat restoran yang menawarkan
Lunch Buffet atau
all you can eat. Kebetulan aku lupa nama restoran kami saat ini, harga makan per orangnya sebesar Rp 80.000 sudah bebas makan sepuasnya tanpa batas waktu.
|
Sambil menikmati makan siang kita bisa melihat pemandangan yang indah
yaitu gunung dan danau secara bersamaan + udara yang seger dari
Kintamani. |
|
Bapak dan Mamak |
|
Makan siang di Kintamani |
|
Perut kenyang hari senang :D |
|
Lunch buffet at Kintamani |
12. Pantai Sanur
Saat di Kintamani Bapak tiba-tiba bilang "Bapak masih mau kepantai lagi". Akhirnya rencana ke Ubud balal dan kami minta Bli Agus untuk mengantar kami ke pantai terdekat dari Kintamani yaitu Pantai Sanur. Sayangnya kita tidak bisa melihat sunset dari Pantai Sanur. Akhirnya tidak berlama-lama disini kami melanjutkan perjalanan ke Pantai di daerah Legian. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan
snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat
digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
|
Pantai Sanur |
|
Istirahat Sejenak |
|
Menikmati Indomie Kuah di Pantai Sanur, hehe |
13. Pantai Double Six
Setelah menghabiskan waktu sekitar 1 jam di Pantai Sanur kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Double Six untuk menikmati Sunset. Perjalanan menuju pantai ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Bapak sangat suka melihat sunset dari tempat ini. Kami habiskan waktu kurang lebih selama 2 jam untuk menikmati sunset dipantai ini.
|
Pantai Double
Six bisa menjadi salah satu destinasi tepat bagi yang
ingin menikmati pemandangan matahari terbenam. |
|
Kita juga bisa memilih spot terbaik untuk menikmati sunset di salah satu kafe yang ada sebelum suasana bertambah ramai |
14. Makan Malam di Cafe sebelah Hotel
Setelah seharian menelurusi pantai di Bali, kami langsung kembali ke Hotel. Jarak antara Pantai Double Six dengan hotel kami hanya sekitar 15 menit. Setelah mandi dan bersih-bersih kami makan malam di salah satu cafe di dekat Hotel Duo Legian. Aku sengaja menulis tentang cafe ini karena cafe ini cukup murah namun menawarkan makanan yang super enak. Jika punya kesempatan kembali ke Bali, aku pasti akan kembali ke Cafe ini. Sayangnya aku lupa nama cafe ini, yang pasti lokasinya sangat dengat dengan Hotel Duo Legian.
Day IV: Minggu, 30 April 2018
Hari ini adalah hari terakhir kami di Bali, pesawat akan berangkat ke Jakarta pada pukul 1 siang. Pagi itu kami bangun jam 5 pagi lalu mengadakan ibadah singkat. Setelah itu kami mengunjungi Pantai Legian.
15. Pantai Legian
Selesai ibadah pagi, kami mengunjungi pantai Legian dengan berjalan kaki. Jaraknya hanya 15 menit dari Hotel Duo Legian. Sambil berjalan kaki kami menikmati jalanan di Kuta Bali. Memang dari pantai ini kita tidak bisa menikmati sunrise tapi cukup bagus karena agak sepi juga dari pengunjung. Pantai ini akan menjadi penutup kunjungan kami di Bali.
|
Pantai Legian cocok buat yang
tidak terlalu menyukai keramaian dan ingin bersantai di pantai |
|
Pantai Legian juga memiliki pasir putih, sama seperti pantai Kuta
Bali dan relatif lebih sepi dibandikan dengan pantai Kuta Bali. Tapi sayangnya banyak sampah dimana-mana :( |
|
Add caption setelah dari Pantai, kami kembali ke Hotel untuk mandi, sarapan dan bersiap untuk check out Hotel. |
16. Monumen Ground Zero Bali
Sebelum ke Bandara kami menyempatkan waktu untuk melihat Monumen Ground Zero Bali. Monumen ini dibangun untuk mengenang tragedi Bom Bali oleh pemerintah daerah Bali yang di beri nama Monumen Panca Benua. Dikalangan wisatawan, monumen peringatan tragedi bom Bali 1, lebih terkenal dengan nama Monumen Ground Zero Bali.
Setiap tahun pada tanggal 12 Oktober, banyak orang yang datang dari
berbagai negara, berkumpul di tempat tugu peringatan bom Bali, untuk
mengenang tragedi bom Bali.
|
Setelah mengunjungi Monumen Bom Bali, kami langsung menuju Bandara untuk kembali ke Jakarta. |
Itulah
cerita perjalanan kami selama di Bali. Aku bersyukur semuanya bisa
berjalan dengan lancar tanpa kendala. Ditambah melihat wajah kedua
orangtua yang bahagia rasanya semua pengorbanan ke Bali ini
terbayarkan. Perjalanan ini menjadi perjalanan yang paling menyenangkan karena bersama keluarga.